Ikutilangkah berikut supaya Anda mampu menyiapkan materi pengajaran atau khotbah yang baik. 3. Siapkan draf materi dengan menyusun kerangka tulisan. Pilihlah topik yang Anda pahami dengan baik supaya Anda mampu menjelaskan dan mengajarkannya kepada audiens. Walau demikian, Anda tidak perlu menyiapkan materi seperti ingin menulis karya sastra CaraMengamalkan Ayat Kursi untuk Raih Kekayaan dengan Mudah - "Rezeki sudah ada yang mengatur", kata-kata tersebut sangat amat sering kita dengar. Hal tersebut memang benar, namun bukan berarti bahwa kita sebagai manusia lantas hanya berdiam diri menerima ketetapan-Nya. Terlebih jika kita menginginkan kekayaan. Duacara mengamalkan sifat sabar dalam kehidupan 15 ayat di atas (4M) (SPM 2016) Umat Islam hendaklah menjauhi perbuatan syirik Jelaskan dua sebab Al-Quran Menjadi panduan manusia ke jalan yang benar. Menerangkan tentang perkara-perkara ghaib seperti 3 diturunkan kepada manusia. (4M) (SPM 2007) syurga dan neraka. Pengamalanayat ini bukan untuk barang mainan, karena jika digunakan di jalan yang salah, apalagi dijadikan untuk pemuas nafsu belaka akan tahu sendiri akibatnya. Ingatlah dosa. Tata cara pengamalan surat Yusuf ayat 31 Adapun tata cara pengamalan wirid ayat ini, yaitu sebagai berikut : Sahadat (3x) Istighfar (3x) Sholawat (3x) 24September 2020 15 Agustus 2020 Oleh admin. Efek Mengamalkan Ayat Kursi yang Jarang Diketahui, LUAR BIASA! - Berikut ada beberapa efek atau keutamaan ketika Anda mau mengamalkan ayat kursi. Tentunya jika diamalkan dengan tata cara yang benar. Nah, berikut cara mendapatkan atau merasakan Fadilah Ayat Baca Selengkapnya Fadilah Ayat cara pasang modul mp3 bluetooth ke amplifier. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 4oz9VKCQxP-Ucmzt9QVIYzsBGO89xXP_epKrQut0IaT4tZVN25CEJA== - Ayat kursi adalah potongan surat Al-Baqarah ayat ke 255 sekaligus menjadi surat kedua di dalam urutan Al-Quran. Berikut kami berikan tulisan ayat kursi dan artinya. Bacaan ini menjadi ayat yang paling istimewa kedudukannya dibandingkan dengan ayat-ayat lain di dalam Al-Quran. Selain itu, ayat kursi juga memiliki keutamaan tersendiri bagi yang rutin mengamalkannya. Ayat kursi disebut sebagai ayat yang paling agung, karena dalam bacaannya mengandung pengakuan dan kesaksian terhadap keesaan Allah SWT. Menurut sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Ubiy bin Ka’ab tentang ayat yang paling utama dalam Al-Quran. “Ayat apa yang paling utama di dalam Al-Quran?” Kemudian Ubay bin Kai menjawab, “Ayat paling utama dalam kitabullah adalah Ayat Kursi.” Baca Juga Surat Ayat Kursi Arab Latin Lengkap dengan Cara Mengamalkannya di Kehidupan Sehari-hari Selain sebagai doa pagi dan petang, ayat ini juga bisa dijadikan sebagai dzikir harian yang dibaca setalah sholat. Karena mengandung keistimewaan bagi yang membacanya. Sehingga umat Islam sangat dianjurkan untuk mengamalkn ayat kursi setiap hari. Tulisan Ayat Kursi dan Artinya Berikut ini tulisan ayat kursi latin dan artinya yang dapat Anda pahami dan hafalkan sebagai doa serta dzikir harian Allaahu Laailaaha illa huwal hayyul qayyuum. Laa ta'khudzuhu sinatuw walaa nauum. Lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardhi. Mangdzalladzii yasyfa'u 'indahuu illai bi idznih. Ya'lamu maa baina aiydiihim wamaa kholfahum walaa yukhiithuuna bisyayin min 'ilmihii illaa bimaa syaaa a. wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardho. Walaa yauduhuu khifdhuhumaa wa huwal'aliyyul 'adhiim. Artinya Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk, dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada seorang pun yang dapat memberi syafaat di sisi Allah melainkan dengan seizin-Nya. Allah mengetahui semua apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar. QS. Al Baqarah 255. Baca Juga Tulisan Ayat Kursi Latin dan Artinya, Disunnahkan Membacanya Setiap Hari Cara Mengamalkan Ayat Kursi Bacaan dan arti ayat kursi di atas, dapat Anda amalkan secara rutin setiap hari. Beberapa riwayat menyebut jika tulisan ayat kursi dianjurkan untuk dibaca setelah selesai sholat fardhu atau ketika seseorang akan tidur. Tak hanya itu, Nabi Muhammad SAW juga mencontohkan kepada para sahabat untuk membaca ayat kursi setiap pagi dan sore hari. Hal ini seperti yang disabdakan Nabi dalam sebuah hadis berikut ini “Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi oleh Allah dari berbagai gangguan hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi hingga pagi.” HR. Al Hakim. Dengan demikian, kita dapat mengamalkan tulisan ayat kursi dan artinya setiap hari baik diwaktu pagi dan petang maupun pada saat selesau sholat. Karena ayat kusi dapat melindungi siapa saja yang membacanya. Jadi saat hendak beraktivitas jangan lupa untuk membaca ayat kursi. Agar Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segal mara bahaya. Membaca ayat kursi juga menjadi bentuk ikhtiar seseorang dalam melindungi dirinya. Apalagi ayatnya yang sedikit dan mudah dihafalkan. Meski begitu, bukan berarti doa atau dzikir lainnya tidak penting untuk dibaca. Disamping membaca ayat kursi kita dapat membaca doa harian sesuai sunnah. Ayat kursi dapat dibac diawal, tengah ataupun akhir. Yang terpenting adalah niat membacanya yang ditujukan hanya untuk Allah SWT semata. Itulah tadi ulasan mengenai tulisan ayat kursi dan artinya lengkap dengan cara mengamalkannya. Anda dapat membaca ayat ini setiap hari supaya dilindungi Allah SWT selama sepanjang hari. Kontributor Putri Ayu Nanda Sari SUARA MERDEKA JOGJA - Berikut merupakan bacaan doa ayat lima belas atau 15 untuk lancar rezeki dan jodoh lengkap dengan Bahasa Arab, Latin, dan juga artinya dalam Bahasa Indonesia. Umat Islam tentunya telah banyak yang mengenai doa ayat lima belas yang dilafalkan, simak ulasan lebih lengkapnya dengan bacaan dalam Bahasa Arab, Latin, dan artinya. Bacaan doa ayat lima belas merupakan kumpulan berbagai ayat yang terdapat di dalam Al Quran dan telah banyak digunakan oleh banyak ulama dengan berbagai khasiatnya. Sejumlah khasiat yang dimiliki dalam doa ayat lima belas yang banyak diketahui adalah untuk memperlancar rezeki dan juga menemukan jodoh yang dapat dilakukan nantinya. Baca Juga Teks Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun dalam Islam Disertai Latin, Arab dan Artinya dalam Bahasa Indonesia Namun dari berbagai informasi yang dihimpun diketahui bahwa terdapat berbagai manfaat atau khasiat bagi yang mengamalkan bacaan doa ayat lima belas tersebut. Berikut merupakan manfaat atau khasiat bagi yang mengamalkan bacaan doa ayat lima belas - Mendapatkan pengampunan dosa - Dikabulkan keinginannya - Meredakan emosi - Diselamatkan dari orang Zalim - Dilancarkan jodoh - Dipermudah rezeki Baca Juga Bacaan Doa Penghujung Akhir Tahun 2022 dan Awal Tahun 2023 Bahasa Arab, Latin, dan Artinya Bahasa Indonesia Berikut merupakan bacaan doa ayat 15 lengkap dengan Bahasa Arab, Latin, dan artinya Bahasa Arab Terkini Al Qur’anul karim adalah kitab yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW. Al Qur’an merupakan sumber rujukan paling utama bagi umat Islam, dan bagian dari rukun iman. Al Qur’an adalah pedoman hidup dan rahmatan lil alamin. Artinya, barangsiapa yang mengaku dirinya sebagai muslim, maka sudah sepantasnyalah dia mengamalkan apa-apa yang terdapat di dalam Al Qur’ banyak para ulama, ustadz, kyai yang mengingatkan kepada kita agar mempelajari dan mengamalkan Al Qur’an. Namun biasanya kita mengalami kebingungan, dari mana harus memulainya? Mana titik tolak yang harus ditempuh ketika ingin segera mengamalkan Al Qur’an? Karena kebingungan ini, tidak sedikit umat Islam yang akhirnya justru tidak mengamalkan Al Qur’an, sehingga jauh dari nilai-nilai Yusuf Qaradhawi menyebutkan, paling tidak ada 2 hal yang harus ditempuh agar kita dapat mengamalkan Al Qur’an dengan baik dan kita harus memulainya dengan mengimani Al Qur’an dahulu secara kaffah, menyeluruh, totalitas, tanpa iman kepada Al Qur’an, maka dipastikan akan sulit mengamalkan isi Al Qur’an. Sekedar intermezzo, beberapa pesantren di Indonesia selain membahas Al Qur’an juga banyak sekali yang membahas kitab kuning. Kami bukan hendak mempermasalahkan isi dari kitab kuning, namun proporsi pembahasan kitab kuning kadang kala melebihi pembahasan Al Qur’an itu sendiri. Waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk membahas kitab kuning ketimbang Al Qur’an. Sehingga kandungan-kandungan Al Qur’an justru jarang diamalkan, karena kurangnya iman kepada Al Qur’an. Mereka lebih dekat kepada kitab kuning ketimbang Al Qur’ kepada Al Qur’an berarti beriman kepada seluruh kandungan yang ada di dalamnya, yang berupa aqidah, ibadah, syiar, akhlaq, adab, syariat, dan muamalah. Seorang muslim tidak boleh hanya mengambil sebagiannya saja, misalnya dia hanya mengambil bagian aqidah, namun menolak bagian ibadah. Atau dia mengambil bagian syariat, namun menolak aqidah. Atau dia mengambil bagian ekonomi, namun menolak bagian politik, atau pensyariatan bagi segala urusan. Dan hal ini, ada beberapa contoh kasus, di mana ada sebagian umat Islam yang mengimani sebagian ayat-ayat Al Qur’an, namun menolak sebagian ayat-ayat yang lain. Misalnya mengenai ayat tentang wajib berpuasa Ramadhan. Allah SWT berfirmanيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴿١٨٣﴾“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa…” QS. Al Baqarah 183.Ketika mendengar ayat ini, maka seorang muslim mengatakan kami dengar dan kami taat. Mereka melaksanakan puasa Ramadhan. Namun ketika Allah SWT berfirmanيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى ۖ الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنثَىٰ بِالْأُنثَىٰ ۚ فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ۗ ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗ فَمَنِ اعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿١٧٨﴾ وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴿١٧٩﴾“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema’afan dari saudaranya, hendaklah yang memaafkan mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah yang diberi maaf membayar diat kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik pula. Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih. Dan dalam qishaash itu ada jaminan kelangsungan hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa.” QS. Al Baqarah 178-179.Mereka bimbang dalam melaksanakan hukum qishaash. Bahkan menjadikan hukum ini sebagai bagian dari syariat Islam yang menyeramkan. Padahal ayat tentang qishaash ini urutannya ada di 4 ayat sebelum kewajiban berpuasa, namun mengapa mereka hanya mengimani kewajiban berpuasa saja? Dan lagi, padahal bentuk kalimat mewajibkannya juga sama, yaitu denganيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ …. لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu ….. dst … agar/supaya kamu bertaqwa”.Namun mengapa mereka hanya mengimani sebagiannya saja? Mengapa?Contoh kasus lain adalah dalam pelarangan riba. Allah SWT berfirmanيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴿٢٧٨﴾“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang-orang yang beriman.” QS. Al Baqarah 278.Kaum muslimin percaya tentang ayat ini. Namun ketika dalam pelaksanaannya, mereka berpikir lagi, bagaimana mungkin mendirikan bank tanpa riba? Adakah untungnya mendirikan bank tanpa riba? Padahal Allah SWT sudah jelas-jelas memerintahkan kita untuk meninggalkan Allah SWT memberikan pelajaran berharga kepada umat Islam, khususnya di Indonesia, ketika terjadi krisis moneter 1998. Ketika itu perekonomian Indonesia yang dibangun di atas sistem ribawi hancur berantakan. Semenjak itulah umat semakin sadar akan buruknya riba dan mulai melirik kembali sistem ekonomi Islam. Sehingga bank-bank syariah dan sistem ekonomi syariah mulai kasus lain, adalah ayat tentang ta’adud poligami. Allah SWT berfirmanوَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانكِحُوا مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا ﴿٣﴾“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yang yatim bilamana kamu mengawininya, maka kawinilah wanita-wanita lain yang kamu senangi dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka kawinilah seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” QS. An Nisaa 3Para muslimah / akhwat meyakini ayat ini, tentang dibolehkannya poligami hingga 4 istri, namun masih ragu dalam menerapkannya. Berbagai alasan dilontarkan ketika akan menghadapi hal Al Qur’an berarti mengimani seluruhnya tanpa kecuali. Karena Al Qur’an adalah satu kesatuan yang utuh. Antara ayat satu dengan yang lainnya saling bertautan, dan saling melengkapi. Dengan mengimani Al Qur’an seperti ini, maka insya Allah mudah dalam yaitu dengan memberikan perhatian kita kepada apa-apa yang ada atau yang diperhatikan oleh Al Qur’ perhatian Al Qur’an terhadap anak-anak yatim. Banyak sekali ayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentang anak yatim. Rasulullah sendiri lahir dalam keadaan yatim. Ini menandakan bahwa anak yatim patut mendapatkan perhatian serius dari kita, dan ini adalah hal yang sangat penting. Maka sudah sewajarnyalah kita, dan juga negara, untuk tidak menelantarkan anak-anak yatim. Selain anak-anak yatim, dalam Al Qur’an juga terdapat perhatian terhadap memberi makan orang-orang lain, adalah tentang menikah. Islam itu tidak “cuek” dengan orang-orang yang masih bujang/gadis. Allah SWT berfirmanوَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ ﴿٣٢﴾“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak berkawin dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.” QS An Nur 32Perhatian Al Qur’an terhadap orang-orang yang sendirian dan orang-orang yang sudah layak kawin, menandakan bahwa mereka para bujangan/gadis juga harus diperhatikan oleh kaum muslimin. Mereka musti dicarikan pasangan hidup dinikahkan, bukan justru diajari pacaran atau berzina dengan berbagai 2 hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini, Perkara yang menjadi perhatian Al Qur’an berarti merupakan perkara mengapa para ustadz-ustadz atau kyai-kyai yang sering berceramah, seolah-olah tidak pernah kehabisan bahan untuk berceramah. Karena hal-hal penting yang harus mereka sampaikan semuanya sudah ada di dalam Al Qur’an. Muslim secara umum pun seharusnya juga demikian, tidak sulit dalam berdakwah, karena hal-hal yang perlu disampaikan dalam dakwah, semuanya sudah dicantumkan dalam Al Qur’ ambil satu contoh tentang perkara penting yang ada dalam Al Qur’an, yaitu mengenai malam Lailatul أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ﴿١﴾ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ﴿٢﴾ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ ﴿٣﴾ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya Al Qur’an pada malam kemuliaan lailatul qadr. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.” QS. Al Qadr 1-5.Dengan adanya perhatian Al Qur’an pada lailatul qadr, maka perhatian kita juga jangan sampai terlewatkan dengan yang namanya lailatul qadr, karena dia adalah malam yang begitu penting, malam kemuliaan, sekali dalam Prioritas yang diberikan oleh Al Qur’an menunjukkan prioritas mengenai hal ini adalah tentang kisah Bani Israil yang selalu disebut berulang-ulang dalam Al Qur’an. Ini menunjukkan betapa pentingnya, betapa urgen prioritasnya kita dalam memberikan perhatian terhadap kaum yang satu ini. Oleh karena itulah tidak layak bagi suatu negeri yang mayoritas berpenduduk muslim untuk menjalin hubungan dengan kaum Yahudi Bani Israil, karena mereka adalah bahaya Allah SWT berfirman,وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ ﴿١٢٠﴾“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk yang benar”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” QS. Al Baqarah 120Contoh lain mengenai prioritas adalah tentang thaharah bersuci, shalat & zakat, serta puasa. Thaharah diterangkan dalam Al Qur’an hanya beberapa kali saja, contohnya dalam surat Al Maidah ayat 6. Sedangkan Al Qur’an menerangkan tentang shalat dan zakat berkali-kali. Lalu tentang puasa, Al Qur’an juga menyebutkannya berkali-kali, namun tidak lebih banyak dari shalat dan zakat. Ini semua menandakan skala prioritas dalam pengamalan pengajarannya. Ketika Al Qur’an menunjukkan sebuah indikasi prioritas, maka di situlah terdapat skala di atas hanyalah sebagian kecil dari apa-apa yang terdapat di dalam Al Qur’an. Kalau kita bahas seluruhnya, niscaya artikel ini tidak akan kelar-kelar di dua hal yang harus kita mulai dalam mengamalkan Al Qur’an. Yaitu dimulai dari mengimaninya secara menyeluruh, lalu memperhatikan apa-apa yang diperhatikan oleh Al Qur’an. Ayo kita amalkan Al Qur’an.

cara mengamalkan ayat 15 yang benar